Senin, 17 Oktober 2016

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)



A.  Defenisi dan Syarat Penggunaan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku.  Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt).  RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan.
Rancangan acak lengkap merupakan jenis rancangan percobaan yang paling sederhana. Adapun yang melatar belakangi digunakannya rancangan acak lengkap adalah sebagai berikut :
·         Satuan percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang dicoba atau diteliti.
·         Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan dapat dikontrol. Misalnya percobaan yang dilakukan di laboratorium.
·         Oleh karena hal-hal tersebut di atas, rancangan acak lengkap ini biasanya banyak ditemukan di laboratorium atau rumah kaca.
Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan.  Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan terhadap unit percobaan.  Karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen, maka setiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap.
Akurasi penggunaan RAL akan tercapai apabila:
1) bahan percobaan homogen atau relatif homogen
2) kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan
3) jumlah perlakuan dibatasi.
B.  Kelebihan dan Kekurangan
Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL antaralain: denah percobaan yang lebih mudah; analisis statistik terhadap subjek percobaan cukup sederhana; Analisis statistika terhadap subjek percobaan sangat sederhana; fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan ulangan;Denah Perancangan percobaan lebih mudah; kehilangan informasi (data-hilang) relatif lebih kecil dibandingan dengan perancangan yang lain.
Beberapa kekurangan dalam penggunaan RAL antara lain: persyaratan kondisi sampel yang harus homogen, tidak mungkin dilakukan pada kondisi lingkungan yang tidak seragam, dan jumlah ulangan yang rendah akan memberikan hasil yang tidak konsisten.

C.   Model Matematika
Dalam RAL, data percobaan didistribusikan melalui model persamaan sebagai berikut:
i = 1, 2,..... t
j = 1,2,..... ri
Dimana:
μ = Nilai tengah populasi
τ = pengaruh aditif (koefisien regresi parsial) dari perlakuan ke-i
εij = galat percobaan dari perlakuan ke-I pada pengamatan ke-j

D.   Langkah Perhitungan
1.  Tentukan terlebih dahulu derajat bebas (db)
·         db total = rt – 1 (Total pengamatan – 1)
·         db perlakuan = t – 1 (banyaknya perlakuan – 1)
·         db galat = t (r – 1) (tot perlakuan (tot ulangan – 1)

E.   Menentukan Jumlah Kuadrat (JK)
·                JKT = JK seluruh nilai pengamatan – FK
·                JKP = €(total perlakuan)²/r -FK
·                JKG = JKT – JKP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar